Kulon Progo revitalisasi sektor perkebunan

id revitalisasi tananan kakao

Kulon Progo revitalisasi sektor perkebunan

Ilustrasi perkebunan teh (foto ane97undip.wordpress.com) (ane97undip.wordpress.com)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, merevitalisasi sektor perkebunan mulai dari subsistem usaha tani hingga pemasaran produk hasil pascapanen guna meningkatkan nilai tambah produk pertanian.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Bambang Tri Budi di Kulon Progo, Minggu, mengatakan bahwa pihaknya saat ini mulai merevilitasasi tanaman teh, kopi, dan kakao.

"Produk unggulan sektor perkebunan di Kulon Progo, yakni teh, kopi, dan kakao. Kami memberikan bantuan dari subsistem usaha tani (on farm) hingga pemasaran produk hasil pascapanen (off farm) sehingga produk perkebunan memiliki nilai jual tinggi dan pendapatan yang petani meningkat," kata Bambang.

Ia mengatakan bahwa pihaknya memfasilitasi petani teh dari on farm hingga off farm dengan membangunkan tempat produksi teh hingga showroom penjualan teh di Desa Ngargosari, Kecamatan Samigaluh. Wilayah itu, merupakan pusat tananaman teh terbesar di DIY.

Selanjutnya, pihaknya melakukan hilirisasi produk kopi dan cokelat. Berbagai bantuan telah diberikan kepada petani kopi dan kakao supaya petani membuat produk yang memiliki daya saing dan diterima masyarakat luas.

Salah satunya, memfasilitasi Kelompok KWT Pawon Gendis dengan satu peralatan lengkap pengolah kakao menjadi cokelat dengan bahan baku kakao lokal.

"Kami mewajibkan kelompok tani yang mendapat bantuan peralatan mengolah hasil perkebunan lokal dan menghasilkan produk yang bisa bersaing dan diterima masyarakat umum," katanya.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Widi Astuti mengungkapkan pengembangan komoditas perkebunan kakao dilakukan dengan cara pemeliharaan tanaman dan pemupukan.

Guna meningkatkan nilai tambah kakao, pihaknya memberikan bantuan alat untuk pengolah kakao hingga menjadi cokelat kepada kelompok tani. Seperti belum lama ini, pemkab menyerahkan bantuan kepada Kelompok Wanita Tani Pawon Gendis, Kalibawang. Alat yang diberikan berupa sangrai, pengupas kulit, pemasta, penghalus 1, dan penghalus 2. Kelompok penerima juga sudah diberikan pelatihan menggunakan alat dan pelatihan pembuatan cokelat.

Pemberian alat bertujuan meningkatkan nilai tambah dari komoditas kakao, meningkatkan pemberdayaan petani melalui fasilitasi untuk keluarga. Dengan harapan, pertanian kakao mampu menggerakan ekonomi warga.

"Kami akan segera meluncurkan produk cokelat Kulonprogo," katanya.


(U.KR-STR)