Gunung Kidul susun rencana induk kawasan pantai

id Gunung Kidul

Gunung Kidul susun rencana induk kawasan pantai

logo Pemkab Gunung Kidul (foto istimewa)

Gunung Kidul (Antara) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyusun rencana induk baru penataan kawasan Pantai Selatan guna meningkatkan kunjungan wisata.

Sekretaris Daerah (Sekda) Gunung Kidul Drajad Ruswandono di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan saat ini tengah dilakukan upaya penyusunan rencana induk kawasan pantai selatan, sehingga kawasan pantai akan lebih rapi.

"Pembuatan desain baru penataan pantai diperlukan agar nyaman," katanya.

Dia mengatakan nantinya akan ditentukan di mana pantai yang digunakan untuk pintu masuk, kuliner, parkir hingga pintu keluar.

"Pemkab akan melibatkan semua pihak, supaya berjalan maksimal," katanya.

Drajat mengatakan nantinya pembenahan akan dilakukan di satu titik terlebih dahulu. Lalu pantai lainnya mengikuti. Penataan kawasan pantai dimaksudkan untuk membuat wisatawan menjadi lebih nyaman.

"Pemkab sudah mulai melakukan rintisan menyusun masterplan baru," katanya.

Dia menyampaikan penataan pantai juga menyasar bangunan yang berdiri di kawasan pantai. Sehingga tentunya akan berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan. Penataan atau penyusunan materplan baru nantinya juga akan mengatur berkait hal tersebu.

"Harapannya, ke depan wisatawan akan nyaman, apalagi 2019 setelah bandara internasional di Kulon Progo jadi maka diperkirakan kunjungan akan meningkat," kata dia.

Ia mengatakan JJLS nantinya akan membuka akses langsung ke bandara di Kulon Progo, sehingga mempercepat akses baik menuju ataupun dari bandara internasional tersebut. Perkiraan perjalanan dari Gunung Kidul hingga ke bandara hanya membutuhkan waktu kurang lebih satu jam.

"Nantinya ketika JJLS difungsikan akan ada perubahan besar di Gunung Kidul, dan wisatawan akan melonjak 2019 mendatang," ulasnya.

Selain JJLS, kata Drajat, pemkab akan membuka poros jalan baru, yakni jalan yang menghubungkan Gading dengan Prambanan. Sehingga diharapkan tanpa membuat bandara perintis pun akan banyak kunjungan.

"Kalau semua akses jalan mudah maka banyak wisatawan baik dalam negeri maupun negara dari Tiongkok, Eropa yang akan berkunjung ke Gunung Kidul," katanya.

(KR-STR)