TNI siap bantu Kulon Progo kembangkan pendidikan

id TNI

Kulon Progo (Antara) - Satuan Radar Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara 215 Congot Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, siap membantu pemerintah setempat mengembangkan pendidikan, antara lain dengan mendirikan sekolah menengah atas.

"TNI AU siap bekerja sama dengan pemkab membangun sekolah berintegritas tinggi di Kulon Progo," kata Komandan Satradar TNI AU 215 Congot Kulon Progo Mayor Letkol Joko Dwi Maryanto di Kulon Progo, Kamis.

Ia mengatakan, Satradar TNI AU 215 Congot siap membantu dan memberikan peran dalam dunia pendidikan dengan pihak pemerintah daerah.

Diharapkannya, Satradar TNI AU dapat mendirikan sebuah sekolah berasrama di Kulon Progos sesuai dengan arahan atasan tentang peran TNI AU pada dunia pendidikan.

"Hari ini kesiapan TNI AU sudah diimplementasikan dengan penandatangan naskah nota kesepahaman bersama (MoU) antara TNI AU oleh Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendi di Markas Besar TNI AU Cilangkap, Jakarta," kata Joko.

Joko mengatakan, pembangunan dan pengembangan pendidikan formal berkualitas ini nantinya ada di bawah Yayasan PIA Ardhya Garini (Yasarini). Tingkatan pendidikan yang bisa dikembangkan mulai dari pendidikan anak usia dini (Paud), sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA/SMK).

Menurut dia, wilayah Kabupaten Kulon Progo lebih pas pertama kali dengan melihat situasi, yang dibangun adalah setingkat SMA/SMU.

"TNI AU siap membangun satu sekolah unggulan di Kulon Progo dengan sasaran tingkat SMA lengkap dengan sarana prasarananya dengan tidak menggunakan anggaran dari pemkab. Syaratnya, Pemkab Kulon Progo bersedia menyediakan lahannya seluar 5 hektare," katanya.

Ia memberikan gambaran tentang proptotipe sekolah yang dikembangkan, seperti, SMA Pradita Dirgantara di Lanud Adisumarmo Solo. Sekolah yang berada di bawah Yasarini dikembangkan menjadi sekolah berbasis ketarunaan dengan sistem "boarding school".

"Pelaksanaan dan pendampingan melibatkan akademisi dari UNS Surakarta," katanya.

Selain persoalan pendidikan di wilayah Kulon Progo, lanjut Joko, TNI AU juga mengharapkan pemkab dan Pemprov DIY menyediakan lahan untuk penempatan prajurit TNI AU, dalam mengawal perkembangan situasi dengan adanya bandara baru.

"Kita bicara soal pengamanan wilayah NKRI, secara kebetulan radar kita di wilayah Kulon Progo juga, minimal seiring perkembangan satu detasemen pasukan untuk tahap awal membutuhkan lahan dua hektare," katanya.

(KR-STR)