Bantul siapkan tim pemetaan lahan pertanian berkelanjutan

id pertanian

Bantul siapkan tim pemetaan lahan pertanian berkelanjutan

Ilustrasi (Foto Antara)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan tim untuk memetakan sawah untuk lahan pertanian pangan berkelanjutan di daerah itu.

"Kalau pemetaan ada di Dinas Pertanian, dari kita hanya mengirimkan tim untuk menjadi salah satu tim dalam pemetaan Lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B)," kata Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Bantul Isa Budihartomo di Bantul, Sabtu.

Menurut dia, tim yang dikirim untuk melakukan pemetaan lahan pertanian berkelanjutan di Bantul itu guna melakukan sinkronisasi terhadap tata ruangnya, sebab sudah diatur dalam peraturan daerah (perda).

"Jadi kalau memang lahannya hijau, ya sesuai peruntukannya untuk lahan pertanian, kalaupun akhirnya ada kompromi untuk pembangunan bisa dikomunikasikan dulu," katanya.

Isa menjelaskan program lahan pertanian pangan berkelanjutan di Bantul telah diatur dalam Perda DIY, yang mengamanahkan agar di Bantul ada lahan hijau abadi seluas 13 ribu hektare untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat.

"Hingga saat ini pemetaan sudah sekitar 50-an persen, tahun ini harus selesai dan beres, karena itu masuk anggaran 2017," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi mengatakan lahan pertanian berkelanjutan sudah ada gambar peta lingkarannya di Bappeda, sehingga tahun ini tinggal melakukan pemetaan bidangnya.

Menurut dia, setidaknya ada sekitar 200 ribu sampai 300 ribu bidang sawah yang masuk dalam peta gambar Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan seluas 13 ribu hektare yang dibuat Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul.

Dengan demikian, kata dia, pemetaan itu untuk mengetahui bahwa bidang sawah tersebut lokasi tepatnya di mana dan punya siapa, luasannya berapa untuk tetap dipertahankan menjadi lahan pertanian abadi dan tidak beralih fungsi.

"Sejauh ini kendala dalam pemetaan bidang belum ada, sehingga prosesnya masih terus berjalan. Kita juga terus melakukan sosialisasi program ini ke kelompok-kelompok tani," katanya.
KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024