DKP Kulon Progo tidak programkan produksi garam

id garam

DKP  Kulon Progo tidak programkan produksi garam

ilustrasi (antaranews.com)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak menyiapkan program pengembangan lokasi produksi garam di kawasan pantai daerah itu.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Sudarna di Kulon Progo, Senin, mengatakan sebelum 1970-an, kawasan pesisir Kulon Progo memang menjadi salah satu lokasi produksi garam, namun saat ini sudah tidak ada lagi.

"Dulu, Desa Bugel, Kecamatan Panjatan, menjadi pusat pembuatan garam, sekarang sudah tidak ada," jelas Sudarna.

Ia mengatakan kawasan pantai selatan sangat potensial menjadi lokasi pusat produksi garam, namun dari DKP Kulon Progo dan Pemda DIY belum membuat program produksi garam di daerah itu.

Selain itu, kendala di lapangan, yakni tidak ada minat masyarakat untuk membuat garam karena ada komoditas lain yang hasilnya lebih menjanjikan.

Saat ini, masyarakat di kawasan pesisir lebih fokus melakukan budi daya udang, menanam cabai, melon, semangka dan komoditas hortikultura lainnya.

"Potensi kawasan selatan sangat bagus, tapi ketika masyarakat memproduksi garam tidak ada jaminan harga dan membuat pendapatan mereka meningkat," katanya.

Menurut dia, lokasi produksi garam yang sangat bagus berada di kawasan pantai utara (pantura) dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Air laut dapat dialirkan ke lokasi produksi, beda di kawasan selatan, daratan lebih tinggi dibanding laut.

"Produksi garam butuh kebijakan dan perlindungan sehingga petani garam terlindungi," katanya.

Anggota Komisi IV DPRD Kulon Progo Hamam Cahyadi mengatakan program produksi garam sangat delematis. Di sisi lain garam sangat dibutuhkan, tapi secara ekonomi tidak menjanjikan.

Saat ini, masyarakat Kulon Progo yang berada di kawasan pesisir lebih memilih menanam cabai, melon dan semangka, serta budi daya udang yang harga jualnya sangat tinggi. Pemasaran hasil produksi juga sangat mudah.

"Masyarakat itu butuh pasar yang menjanjikan dan kemudahan dalam pemasaran," katanya.
KR-STR