BPBD minta kajian potensi bencana kawasan wisata

id bpbd

BPBD minta kajian potensi bencana kawasan wisata

Ilustrasi--BPBD (antaranews)

Bantul (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta meminta ada kajian potensi bencana di kawasan objek wisata sebagai langkah antisipasi jatuhnya korban ketika ancaman bencana itu terjadi.

"Kami kan tidak pernah tahu bukit-bukti di objek wisata itu masih kuat atau tidak, sehingga masih perlu dikaji potensi bencananya seperti apa," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Rabu.

Menurut dia, beberapa objek wisata yang perlu dilakukan kajian potensi bencananya di antaranya tebing di kawasan Kebun Buah Mangunan, Bukit Becici Dlingo, kawasan Hutan Pinus Mangunan serta kawasan yang menawarkan wisata di ketinggian.

Ia mengatakan, dengan ada kajian potensi bencana di kawasan wisata itu, maka bisa diketahui langkah antisipasif sejak dini agar tidak jatuh korban jiwa, mengingat setiap liburan kawasan wisata selalu dipadati wisatawan.

"Jadi kalau misalnya rawan bencana itu kita tahu bagaimana mengantisipasi itu, jangan hanya kejar destinasi kunjungan, tapi tidak perhatikan risiko bencana, kalau seperti itu kan sama saja," katanya.

Dwi mengatakan, berkaitan dengan kajian potensi bencana di kawasan wisata itu, BPBD sudah menyampaikan kepada para pengelola atau kelompok sadar wisata (pokdarwis) beberapa bulan lalu atau sebelum Lebaran 2017.

"Kami sudah ada datanya wisata-wisata mana saja itu, dan sudah saya persentasikan di depan teman-teman pengelola, kalau mereka harus tahu resiko bencana dari sebuah destinasi wisata alam, itu sangat dipengaruhi alam," katanya.

Namun demikian, diakui masih ada beberapa pengelola kawasan wisata yang berpatokan pada tanda-tanda alam manakala akan terjadi bencana, namun menurutnya itu tidak menjadi acuan, karena bencana sewaktu-waktu bisa terjadi.

"Yang seperti itu kan karena belum fahami betul risiko bencananya, padahal kalau misalkan ada kejadian sekali saja, selesai sudah apa yang mereka bangun dan harus mulai dari nol lagi, harusnya itu dipikirkan," katanya.
KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024