Bantul, (Antara Jogja) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta akan mengembangkan sentra pengolahan dan produksi garam di kawasan pantai selatan wilayah setempat.
"Karena melihat kondisi gejolak garam seperti ini memang kita harus punya ancang-ancang untuk punya produksi garam, lha daerah kita itu punya banyak pinggiran laut," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Rabu.
Menurut dia, lokasi yang akan menjadi tempat pengolahan atau produksi garam adalah kawasan Pantai Samas, pengembangan tempat produksi garam ini sebagai tindak lanjut dari uji coba pembuatan garam oleh kelompok pesisir setempat.
"Dulu pernah ada uji coba pembuatan garam di Samas, sebetulnya potensinya bagus, tapi memang dari sisi SDM (sumber daya manusia) itu lebih banyak tertarik sektor lainnya yang mudah dibanding garam, misalnya wisata," katanya.
Ia menambahkan, bukan berarti mengolah garam itu tidak terlalu menarik bagi masyarakat, tetapi karena teknologinya yang lebih rumit. "Daripada repot-repot kan orang bisa milih misalnya jadi nelayan, tinggal melaut dapat uang," katanya.
Pulung mengatakan, untuk rencana pengembangan sentra produksi garam itu, instansinya sudah berkoordinasi dengan Pemda DIY dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan, agar nantinya bisa secara bersama melakukan pendampingan.
"Kami sudah ketemu dengan Kepala DKP DIY, arahnya yang di Samas itu yang mau kita kembangkan, tapi kalau yang di Paangtritis belum. Itu karena menyangkut SDM, juga kondisi fisik lautnya, dan kita sudah ada peralatannya," katanya.
Ketika ditanya apakah uji coba pembuatan garam di Samas tiga tahun lalu tidak berhasil, Pulung membantahnya karena itu hanya uji coba dan belum dilanjutkan sampai sekarang karena berbagai pertimbangan dan faktor.
"Di Samas sudah ada satu kelompok. Untuk potensinya belum kita hitung karena baru uji coba. Bukan berarti gagal, karena nyatanya sekarang mau berlanjut, mau dihidupkan lagi. Dulu produksi masih terbatas, tapi nanti ke depan kita maksimalkan," katanya. ***1***
(KR-HRI)
Berita Lainnya
BNPB: Diperpanjang hingga 27 Maret 2024, operasi modifikasi cuaca di Jateng
Minggu, 24 Maret 2024 1:40 Wib
Produksi garam di Pantai Sepanjang mencapai 2,2 ton
Rabu, 6 Maret 2024 16:49 Wib
Awas, meski tak asin, makanan instan tetap mengandung tinggi garam
Selasa, 23 Januari 2024 15:08 Wib
Awas, kelebihan garam sebabkan penyakit ginjal kronis
Selasa, 16 Januari 2024 7:22 Wib
Baca, BTOB berpisah hingga integrasi xAI pada X
Selasa, 7 November 2023 7:46 Wib
176,48 ton garam disemai untuk atasi karhutla di Tanah Air
Jumat, 8 September 2023 6:45 Wib
Dokter jantung membagikan kiat diet pasien hipertensi
Senin, 17 Juli 2023 23:29 Wib
Ini tips awet muda Tyo Nugros bekas drummer Dewa 19
Kamis, 9 Februari 2023 0:22 Wib