Disbud Sleman revitalisasi gedung kesenian

id sleman

Disbud Sleman revitalisasi gedung kesenian

Kabupaten Sleman (Foto Istimewa) (istimewa)

Sleman (Antara Jogja) - Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, merevitalisasi Gedung Kesenian Sleman yang telah cukup lama mangkrak dan tidak terawat di area publik Lapangan Dengung.

"Gedung Kesenian Sleman tersebut sesungguhnya memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi, di mana saat dibangun pada tahun 1980-an sudah ada kepedulian dari pemimpin daerah untuk memfasilitasi seni budaya masyarakat Sleman," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman Aji Wulantara di Sleman, Selasa.

Dia menjelaskan Gedung Kesenian yang sengaja dibangun dengan konsep bangunan Jawa tersebut kondisinya memprihatinkan dan tidak terawat, bahkan sering disalahgunakan untuk kegiatan asusila.

"Kami mencoba untuk merevitalisasi dan mengembalikan fungsi sesungguhnya dari Gedung Kesenian Sleman. Kami juga akan membangun mushalla di lokasi tersebut karena agama juga merupakan unsur kebudayaan," katanya.

Selain itu, ujarnya, kawasan yang sebelumnya terlihat gelap gulita saat malam hari, juga akan dilengkapi dengan lampu-lampu penerangan. Kawasan halamannya juga dibebaskan dari bangunan pedagang kaki lima.

"Nantinya nama Gedung Kesenian Sleman juga akan diubah menjadi `Sasono Krido Budoyo Sembodo` dan akan diusulkan menjadi cagar budaya," katanya.

Aji mengharapkan revitalisasi Gedung Kesenian Sleman yang merupakan momentum pengembangan seni budaya pada masanya tersebut dapat mendukung upaya pelestarian seni budaya dan tradisi masyarakat Sleman.

"Gedung Kesenian Sleman memang usianya belum ada 50 tahun. Namun, berdasarkan Undang-Undang Nomor 11/2010 tetang Cagar Budaya, kriteria cagar budaya itu selain usia 50 tahun atau lebih juga memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan atau kebudayaan, serta memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa," katanya.

Berdasarkan kriteria tersebut, Disbud Sleman tetap akan mencoba mengusulkan supaya menjadi cagar budaya.

"Gedung kesenian tersebut di dalamnya sudah ada panggung yang permanen, bahkan luas bangunannya mampu menampung 600 orang. Peralatan kesenian, seperti wayang dan gamelan pun sudah ada di dalam gedung itu," katanya.

Setelah revitalisasi, kata dia, nantinya setiap hari digunakan kegiatan seni budaya masyarakat Sleman.

"Di Sleman ada 30 sanggar seni budaya, nanti kami fasilitasi di sana, termasuk masyarakat yang ingin belajar budaya," katanya.
V001
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024