Bantul menyiapkan beberapa strategi program penanggulangan kemiskinan

id Bantul

Bantul menyiapkan beberapa strategi program penanggulangan kemiskinan

Kabupaten Bantul (Foto Istimewa)

Bantul, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan beberapa strategi untuk menjalankan program penanggulangan kemiskinan di daerah ini yang angkanya mencapai 14,33 persen.

"Untuk melaksanakan program penanggulangan kemiskinan (Pronangkis) di Bantul ini kita melakukan berbagai strategi diantaranya strategi pengurangan beban pengeluaran keluarga miskin," kata Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Selasa.

Disela peluncuran Sistem Open Data dan Informasi Kemiskinan Bantul di Parasamya, Wabup mengatakan, selain pengeluaran keluarga keluarga miskin juga strategi peningkatan kemampuan dan pendapatan, pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Juga ada pogram pemberdayaan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan mensinergikan kebijakan dan program utamanya antar OPD (organisasi perangkat daerah) di Kabupaten Bantul," kata Pak Halim sapaan akrab Wabup Bantul ini.

Menurut dia, dalam sistem data dan informasi program kemiskinan yang dilaksanakan Pemkab Bantul itu mencatat dari saat ini jumlah penduduk di Bantul yang sebanyak 9228.676 jiwa, sekitar 14,33 persen atau sebanyak 133.709 jiwa merupakan warga miskin.

"Angka kemiskinan ini, angka yang tidak kecil. Dan untuk mengentaskan kemiskinan yang sebesar itu tentu bukan merupakan pekerjaan yang ringan," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, Pemkab Bantul juga sangat terbuka untuk bekerja sama dengan lembaga-lembaga nonpemerintah yang akan bergabung untuk bersama-sama melaksanakan Pronangkis di Bantul.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul Fenti Yusdayati mengatakan, dengan Sistem Open Data itu, maka masyarakat bisa membuka semua data terkait informasi dan program kemiskinan oleh Pemkab secara langsung dan mudah.

"Masyarakat juga bisa membaca APBD (anggaran pendapatan belanja daerah) Kabupaten Bantul beserta program kerajanya maupun pelaksanaan program pemerintah yang akan dilaksanakan," katanya.

Fenti mengatakan, ada beberapa manfaat dari sistem open data tersebut seperti tranparansi pemerintah terkait capaian-capaian kinerja pemerintah, kemudian juga ada data yang dapat dimanfatkan ormas terkait dengan Pronangkis di Bantul.***4***


(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024