Askrindo dorong UMKM merambah pasar internasional

id Askrindo dorong UMKM merambah pasar internasional

Askrindo dorong UMKM merambah pasar internasional

Direktur Utama PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) Asmawi Syam memberi pemaparan saat acara sosialisasi pemanfaatan produk-produk Askrindo kepada UMKM Rumah Kreatif BUMN di Rumah Kreatif BUMN, Yogyakarta, Kamis (10/8). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Direktur Utama PT Asuransi Kredit Indonesia Asmawi Syam mendorong para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah binaan Rumah Kreatif BUMN merambah pasar internasional melalui modernisasi produk dan pemasaran.

"Jangan menjadi pemain di Yogyakarta atau di Indonesia saja, melalui konsep pemasaran dan produksi yang modern UMKM harus `go international`," kata Asmawi saat memberikan pengarahan dalam acara sosialisasi pemanfaatan produk-produk Askrindo kepada UMKM Rumah Kreatif BUMN di Rumah Kreatif BUMN, Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, belum masifnya produk-produk UMKM yang merambah pasar internasional karena konsep pemasaran serta pengemasan produksinya masih menggunakan cara tradisional.

Adapun modernisasi yang dimaksud, antara lain, dapat ditempuh dengan mengubah cara pemasaran dari sekadar menjual di etalase toko beralih dengan menjualnya secara "online". Kemasan produk yang sebelumnya hanya menggunakan plastik biasa diubah dengan menggunakan bahan lain yang lebih modern.

"Saya melihat masih banyak yang menjual produk yang sebetulnya bagus. Namun, kemasannya masih tradisional, seperti pada produk pakaian, bakpia, serta kerajinan," katanya.

Selain belum optimal di pasar internasional, di sisi lain, Asmawi juga menyayangkan hingga saat ini masih banyak produk kreatif baik kerajinan maupun kuliner dari luar negeri yang mendominasi pasar-pasar lokal. Padahal, dari sisi kualitas produk kreatif karya anak bangsa skala UMKM tidak kalah, bahkan lebih unggul.

"Saya terkadang merasa sedih, banyak makanan khas Thailand atau Malaysia mendominasi restoran-restoran kita. Kenapa bukan produk kita sendiri, toh, tidak kalah kualitasnya," kata dia.

Oleh sebab itu, kata dia, melalui Rumah Kreatif BUMN (RKB) diharapkan para pelaku UMKM mulai mengubah orientasi pasarnya. RKB, menurut dia, akan menjadi wadah penggemblengan kalangan UMKM yang sudah ada dapat tumbuh untuk naik kelas lagi.

"Memang sasaran kami bukan kalangan pemula (start up), melainkan yang sudah berjalan untuk ditingkatkan kelasnya ke pasar internasional," kata dia.
CEO Rumah Kreatif BUMN Yogyakarta Hanitianto Joedoe mengatakan bahwa hingga saat ini sebanyak 1.011 UMKM di DIY telah bergabung menjadi anggota RKB Yogyakarta dengan produk yang sebagian besar berupa kuliner, kerajinan, dan fesyen.

"Paling banyak yang bergabung adalah UMKM dari Kabupaten Sleman," katanya.

Selain mendapatkan pembinaan dalam pengemasan produk dan teknik pemasaran, menurut Joedoe, mereka juga mendapatkan fasilitas penjaminan kredit usaha. Selain memiliki ruang konsultasi, ruang pelatihan, dan ruang display, RKB Yogyakarta merupakan satu-satunya yang menyajikan ruang kreatif.

"Di RKB Yogyakarta, pelaku UMKM bisa berkolaborasi dengan para pelaku kreatif, seperti desainer grafis," katanya.








(T.L007)