Suci Ermawati juara lomba Sleman Fashion Festival

id Sleman Fashion Festival

Suci Ermawati juara lomba Sleman Fashion Festival

Peserta Sleman Fashion Fsetival 2015 sedang memperagakan karyanya pada ajang Sleman Creativ Award di Panggung Kinara Kinari Prambanan (Foto Dok Disbudpar Sleman) (antara)

Sleman (Antara Jogja) - Suci Ermawati asal Gunung Kidul berhasil menjadi pemenang pertama lomba desain busana Sleman Fashion Festival 2017 yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada 12 dan 13 Agustus 2017.

"Sedangkan pemenang ke dua disabet Himma Roskhiana asal Magelang, Jawa Tengah dan pemenang ke tiga Luk-Luk Astul dari Sleman," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Sudarningsih, Senin.

Menurut dia, untuk pemenang pertama mendapatkan hadiah uang pembinaan Rp5.000.000, juara II mendapatkan uang pembinaan Rp4.000.000, dan juara III mendapatkan uang pembinaan Rp3.000.000.

"Sedangkan untuk lomba kreasi tas juara I diraih Wurandika asal Sleman, mendapatkan uang pembinaan Rp4.000.000, juara II diraih Dewi Isnaini dari Yogyakarta mendapatkan uang pembinaan Rp3.000.000, dan juara III Nadia Sellynda asal Sleman mendapatkan uang pembinaan Rp2.000.000," katanya.

Ia, puncak acara Sleman Fahion Festival (SFF) 2017 yang dilaksanakan di Lapangan Brahma Komplek Candi Prambanan, pada Minggu (13/7) malam berlangsung semarak. Sebanyak 21 desainer lokal dan luar Sleman unjuk gigi menampilkan karya terbaiknya.

"Selain fashion show, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pemberian Kreatif Award 2017. Kreatif award dimaksudkan untuk memberikan wadah bagi para kaum muda untuk mengembangkan ide kreatif? dan inovatif di dalam mengembangkan batik Sleman dan Lurik Sleman menjadi produk fashion," katanya.

Sudarningsih mengatakan pada SFF 2017 ini produk fashion yang dilombakan adalah desain busana dan produk pendukung fashion yaitu tas serta lomba fotografi. Untuk desain busana menggunakan bahan batik dan lurik Sleman difokuskan pada busana casual dengan tema "Play and Fun in Java Mood".

"Jumlah peserta yang mengikuti lomba ini mengalami peningkatan baik kuantitas dan kualitas rancangan dibanding tahun sebelumnya. Jumlah rancangan busana yang masuk pada tahun ini sejumlah 36 karya, namun yang masuk penilaian hanya 28 karena delapan karya tidak sesuai dengan tema yang ditetapkan. Sedangkan lomba kreasi tas berbahan dasar batik dan lurik diikuti oleh sembilan peserta," katanya.

Ia mengatakan, sebelum fashion show, rangkaian SFF 2017 diawali dengan enam kali workshop yang diselenggarakan Pokja Fashion Kadin Indonesia.

"Workshop tersebup membahas perkembangan dan teknologi pewarna alami, tampil prima percaya diri, photography, pentingnya hak kekayaan intelektual bagi pencipta, digitalisasi pemasaran industri `lifestyle`, serta menuju industri pedesaan yang mandiri," katanya.

(U.V001)
Pewarta :
Editor: Mamiek
COPYRIGHT © ANTARA 2024