Pemkab Kulon Progo mempraktikkan pendidikan karakter melalui gotong royong

id Pemkab Kulon Progo mempraktikkan pendidikan karakter melalui gotong royong

Pemkab Kulon Progo mempraktikkan pendidikan karakter melalui gotong royong

Ilustrasi (Foto antaranews.com)

Kulon Progo, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan pendidikan karakter dengan praktik di lapangan, yakni anak-anak sekolah melakukan gotong royong membuatkan lantai rumah warga kurang mampu.

"Pemkab memulai melaksanakan program pendidikan karakter yang didalamnya ada unsur gotong royong," kata Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo di Kulon Progo, Selasa.

Ia mengatakan pemkab melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) menggabungkan program gotong royong lantainisasi dengan program pendidikan karakter di sekolah.

"Kami mencoba implementasi kurikulum ekstra kurikuler wajib yang namanya pendidikan karakter ini kita terapkan di sekolah dan praktik di lapangan," katanya.

Selesai gotong royong, Bupati meminta tanggapan beberapa siswa terhadap kegiatan ini, dan meminta masukan kepada para sekolah. Para siswa menyambut baik kegiatan ini. Salah satunya Arta Yuliyanto Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Pengasih, menyatakan senang bisa membantu warga sekitar dan bergotong royong bersama-sama.

Pada saat gotong royong, tidak hanya warga sekitar yang hadir, tapi juga siswa SMP Negeri 2 Pengasih dan siswa SD Bopkri Kalinongko? juga tampak ikut bergotong royong. Para siswa penuh ceria dan kadang sambil bercanda ikut bergotong royong membantu mengangkat pasir meskipun sesuai dengan kemampuan. Bahkan para siswa SMP N 2 juga menyerahkan makanan untuk keluarga panut dan ikut menyumbang.

Hasto menyampaikan praktiknya pendidikan karakter adalah seperti berkunjung kepada orang miskin, punya kepedulian sosial, bisa bergotong royong. Pancasila kalau diringkas jadi satu sila namanya gotong royong.

"Pendidikan ini akan dilaksanakan kontinyu, terus menerus, dan Disdikpora yang akan mengatur jadwal, cuma tetap tidak mengganggu jam sekolah, tetapi tetap terlaksana ekstra kurikuler karakter," kata Hasto.

Kepala Disdikpora Kulon Progo Sumarsana mengatakan nilai karakter ada 20, kalau diringkas ada lima nilai pokok karakter yang pertama religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, integritas.

"Hari ini anak-anak , anak SMP N 2 Pengasih dan SD Bopkri Kalinongko melaksanakan pendidikan karakter gotong royong," kata Sumarsana.

Dengan ikut gotong royong, anak-anak bisa mengetahui apa gotong royong, jika mungkin selama ini hanya mengenal gotong royong kalimat apa gotong royong, tapi bentuk gotong royong ada warga yang kesusahan, ada yang rumahnya belum berlantainisasi, masyarakat bersama-sama, finansial, tenaga, bersama-sama membangun.

"Gotong royong bukan hanya orang tua, anak-anak kita kenalkan gotong royong," kata Sumarsana.

(U.KR-STR)