Kulon Progo (Antara Jogja) - Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memfasilitasi pelaku industri kecil menengah untuk menjual produk mereka di objek-objek wisata di wilayah itu.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kulon Progo Krissutanto di Kulon Progo, Kamis, mengatakan pihaknya sudah mengumpulkan produsen produk lokal dan melakukan kerja sama dengan pelaku wisata dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) tentang tata cara penjualan produk lokal di objek wisata.
"Pelaku wisata dan pokdarwis menandatangani nota kesepahamam bersama (Mou) dengan PDAM Tirta Binangun soal penjualan air mineral AirKu, dan MoU dengan produsen produk lokal Kulon Progo," kata Krissutanto.
Menurut dia, kendala utama penjualan produk lokal di objek wisata, yakni sirkulasi penjualan produk yang sangat lambat karena tidak semua objek wisata selalu dipenuhi pengunjung. Selain itu, sistem pembayaran produk, apakah dengan cara bayar langsung atau dititipkan.
"Tidak semua objek wisata ramai pengunjung, ada objek wisata yang ramai pada Sabtu dan Minggu. Produsen mengharapan produk mereka langsung dibayar, tentu ini juga membuat pelaku wisata dan pokdarwis keberatan. Kami sudah menjembatani persoalan tersebut," katanya.
Selain memfasilitasi penjualan produk lokal Kulon Progo di objek wisata, kata Krissutanto, Dispar memfasilitasi mereka dengan mengajak promosi di berbagai daerah, seperti di Magelang, Semarang dan Klaten pada saat "car free day".
"Laporan yang kami terima dari produsen produk lokal, permintaan dari masyarakat luar sangat banyak. Kami melakukan promosi potensi wisata, sekaligus mempromosikan produk lokal Kulon Progo," katanya.
Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan Dinas Pariwisata merupakan dinas yang gagal melaksanakan program 100 hari kerja masa pemerintahannya. Dispar tidak mampu merealisasikan penjualan produk lokal di objek wisata dan gagal melaksanakan program bersih-bersih objek wisata.
"Dua program tersebut merupakan kunci utama keberhasilan pengembangan sektor pariwisata, yang berbasis masyarakat dan budaya," katanya.
(U.KR-STR)
Berita Lainnya
Kemenparekraf edukasi kemampuan berbicara pelaku wisata
Kamis, 25 April 2024 6:46 Wib
UGGCP dijadikan destinasi wisata kelas dunia tarik turis
Kamis, 25 April 2024 6:20 Wib
Ini penjelasan terkait mobil pribadi masuk kawasan wisata Bromo
Selasa, 23 April 2024 17:45 Wib
Bank BPD DIY salurkan CSR untuk pengembangan wisata Sendang Sombomerti
Selasa, 23 April 2024 11:40 Wib
37.841 wisatawan banjiri Kepulauan Seribu
Selasa, 23 April 2024 0:27 Wib
Aspek keamanan berwisata harus diutamakan, papar Menparekraf
Senin, 22 April 2024 17:48 Wib
Ribuan wisatawan banjiri Festival Durian 2024 di Trenggalek, Jatim
Senin, 22 April 2024 6:35 Wib
Objek wisata kuliner Colomadu, Karanganyar, Jateng, tarik turis
Minggu, 21 April 2024 20:35 Wib