Okupansi hotel Yogyakarta tidak melonjak selama liburan

id hotel

Okupansi hotel Yogyakarta tidak melonjak selama liburan

Ilustrasi (Foto Istimewa) (istimewa)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Okupansi hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta tidak mengalami lonjakan dari tingkat hunian kamar pada hari normal selama liburan akhir pekan yang berbarengan dengan Lebaran Haji 2017.

"Pada liburan Iduladha 1438 Hijriah, okupansinya 60 persen meleset dari target kami mencapai 80 persen," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Istijab M. Danunagoro di Yogyakarta, Senin.

Menurut Istijab, tingkat hunian tamu hotel selama liburan akhir pekan yang bertepatan dengan Iduladha tidak banyak karena sebagian besar masyarakat lebih memilih mengikuti prosesi pemotongan hewan kurban di daerah masing-masing. Oleh karena itu, aktivitas wisata tidak banyak.

Selain itu, Istijab menilai lonjakan okupansi hotel tidak signifikan dari tingkat hunian kamar tahun sebelumnya karena jumlah hotel di Yogyakarta terus bertambah.

Pada tahun 2016, misalnya, okupansi hotel pada liburan Iduladha 1437 Hijriah mencapai 80 persen.

"Dengan terus meningkatnya jumlah kamar hotel, mereka harus berbagi kue pengunjung," katanya.

Pada tahun 2015, PHRI DIY mencatat sebanyak 57 hotel bintang berdiri di Yogyakarta dan hotel nonbintang ada 1.010 hotel, sedangkan saat ini hotel bintang di Yogyakarta sudah mencapai 166 hotel dan nonhintang mencapai 1.030 hotel.

Meski demikian, Istijab merasa optimistis meski tidak mengalami peningkatan, okupansi hotel di Yogyakarta tidak akan merosot karena ditopang banyaknya program Meeting, Incentive, Converence, and Exhibition (MICE) dari berbagai instansi pemerintah maupun swasta.

"Kami yakin tingkat hunian tidak akan menurun karena sejak Juli 2017 kegiatan MICE terus bermunculan," katanya.

L007
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024