Legislator mengharapkan pemda serius atasi kelangkaan elpiji

id elpiji

Legislator mengharapkan pemda serius atasi kelangkaan elpiji

Ilustrasi, operasi pasar gas elpiji (Foto Antara/Andreas Fitri Atmoko)

Bantul, (Antara Jogja) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Setiya mengharapkan pemerintah setempat serius dalam mengatasi kelangkaan elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram yang terjadi di daerah ini.

"Saya berharap ada keseriusan pemda dalam mengatasi kelangkaan elpiji yang membuat masyarakat kesulitan mendapat elpiji, termasuk penegakan hukum bersama aparat kepolisian bila diperlukan," kata Setiya di Bantul, Senin.

Menurut dia, perlunya keseriusan pemda dan instansi terkait energi untuk mengatasi gejolak elpiji yang dialami sebagaian masyarakat sejak beberapa pekan ini, karena bahan bakar tersebut merupakan kepentingan dasar masyarakat Bantul.

Sebab, kata Anggota Badan Anggaran DPRD ini, elpiji tiga kilogram sudah menjadi barang kebutuhan pokok bagi warga masyarakat, sehingga pemerintah wajib memastikan keberadaannya dan juga harga agar sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).

"Kalau tidak keberadaan pemerintah menjadi pertanyaan bagi rakyat. Meski tentu ini kebijakan berjenjang dari pusat, namun toh masalah ini adalah masalah yang hampir pasti terulang setiap tahun," katanya.

Ia mengatakan, sudah sering mendapatkan banyak sekali aspirasi dari masyarakat Bantul terkait keluhan kelangkaan gas "melon" di Bantul, seperti warga Potorono Banguntapan yang sulit mendapatkan elpiji tiga kilogram.

"Kalaupun ada harganya mahal mencapai Rp25 ribu per tabung. Demikian juga seorang warga Caturharjo Pandak yang belum mendapatkan gas melon, padahal sudah lebih dari 14 pengecer atau warung di sekitar yang didatangi," katanya.

Menurut dia, mayoritas keluhan warga Bantul yang disampaikan melalui media sosial terkait gejolak elpiji tiga kilogram harganya jauh di atas HET yang ditetapkan pemerintah, bahkan ada warga yang sedang memasak tiba-tiba gas habis, namun kesulitan mendapat elpiji.

"Dan masih banyak lagi yang mengeluh di media sosial. Saya sudah pertanyakan kepada Kepala Dinas Perdagangan terkait persoalan ini, dan berjanji untuk segera melakukan koordinasi pada Selasa (12/9) nanti," katanya.***2***





(KR-HRI)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024