Polres Bantul memberikan pemahaman ASN terkait radikalisme

id Polres

Polres Bantul memberikan pemahaman ASN terkait radikalisme

Forum diskusi "Menangkal Radikalisme Dalam Rangka Menjaga Situasi Kamtibmas di Wilayah Hukum Polres Bantul" di Bantul, DIY (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antara) - Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan pemahaman kepada aparatur sipil negera dan komponen masyarakat di kabupaten itu mengenai gerakan radikalisme dan antisipasinya.

"Tujuan kegiatan ini sebagai salah satu upaya memberikan pemahaman, kemudian juga memberikan pengetahuan kepada ASN, juga seluruh komponen masyarakat berkaitan dengan masalah radikalisme," kata Kepala Polres Bantul AKBP Imam Kabut Sariadi disela forum diskusi "Menangkal Radikalisme Dalam Rangka Menjaga Situasi Kamtibmas di Wilayah Hukum Polres Bantul" di Bantul, Rabu.

Menurut dia, seluruh ASN di lingkungan Pemkab Bantul serta komponen masyarakat dan tokoh masyarakat patut dan wajib mengetahui tentang radikalisme dan bahayanya, termasuk juga untuk hal-hal yang berkaitan dengan pencegahan.

"Kenapa? karena apabila ada beberapa masyarakat yang terpapar radikalisme ini akan membuat beban kepada pemerintah khususnya potensi ancaman terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Kapolres.

Oleh sebab itu, kata dia, kegiatan yang dikemas dalam diskusi ini kemudian juga memberikan masukan, memberikan pencerahan. Dalam diskusi itu Polres Bantul menghadirkan narasumber yang benar-benar menguasai berkaitan dengan masalah radikalisme.

"Kita mengambil tiga narasumber, ada Kepala Kemenag Bantul, Pengasuh Pondok Pesantren Mlangi Sleman, dan Direktur Binmas Polda DIY. Mereka memang hafal dan tahu sekali seluk beluk ataupun hal hal yang berkaitan dengan masalah radikalisme," katanya.

Kapolres mengatakan, sedangkan peserta yang dilibatkan dalam forum diskusi adalah ASN internal pemkab mulai dari Muspika, lurah dan camat se-Bantul, kemudian tokoh masyarakat, juga dari kepolisian serta aparatur TNI.

"Kemudian ada beberapa ormas baik yang berlatar belakang agama dan NKRI, kita lakukan kegiatan ini agar mereka paham betul, bahwa radikalisme apabila tidak kita antisipasi dari awal sangat membahayakan dan mengancam bagi keberlanjutan NKRI," katanya.

Kapolres menambahkan, diharapkan semua bisa mengetahui dan memahami bahaya radikalisme, sehingga ancamannya bisa kita minimalisir, sehingga keberlanjutan program pemerintah dalam pembangunan dan sebagainya dapat terlaksana dengan baik.

(KR-HRI)