Pengamat: perjelas pelaksanaan konsep Poros Maritim Dunia

id perjelas pelaksanaan konsep Poros Maritim Dunia

Pengamat: perjelas pelaksanaan konsep Poros Maritim Dunia

Ilustrasi, sejumlah taruna AAL tingkat III menaiki tangga tiang layar saat latihan "parade roll" di atas KRI Bima Suci. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru/aww/17)

Jakarta (Antara) - Direktur Eksekutif Center of Maritime Studies for Humanities, Abdul Halim mengingatkan agar pelaksanaan konsep Poros Maritim Dunia sebagaimana telah dicanangkan pemerintah perlu lebih diperjelas untuk kesejahteraan warga.

Abdul Halim di Jakarta, Jumat, menyatakan pelaksanaan konsep Poros Maritim Dunia di era Presiden Jokowi jangan disalahgunakan.

"Jangan disalahgunakan sebatas reklamasi pantai yang menggusur sentra-sentra produksi perikanan rakyat," katanya.

Ia menegaskan bahwa penggusuran sentra produksi perikanan rakyat justru memiskinkan kepentingan rakyat dalam skala yang lebih besar.

Abdul Halim menyesalkan saat ini ada pusat produksi perikanan yang diugusr atas nama pembangunan, mulai dari untuk properti hingga pembangunan PLTU.

Sebelumnya, Republik Indonesia dan Republik Rakyat China bersepakat untuk memperkuat keselarasan visi Poros Maritim Dunia dan Inisiatif Jalur Maritim Abad ke-21.

Kesepakatan tersebut dicapai dalam pertemuan tertutup antara Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM Wiranto dengan State Councilor China Yang Jiechi di Beijing pada 21-22 Agustus 2017.

Kedutaan Besar RI di Beijing, Rabu (23/8), menyebutkan Pertemuan keenam tersebut juga menghasilkan catatan yang menjadi pedoman bersama bagi pengembangan kerja sama bilateral di bidang politik, hukum, dan keamanan pada masa mendatang.

"Kedua delegasi juga menyepakati perlunya untuk mengadakan pertemuan ketujuh di Indonesia tahun depan," kata Sekretaris Ketiga Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI Beijing, Sintia C Saeh.

Visi Poros Maritim Dunia digagas oleh Indonesia, sedangkan Inisiatif Jalur Maritim Abad ke-21 oleh China. Pertemuan keenam itu merupakan lanjutan dari pertemuan sebelumnya di Beijing pada 26-27 April 2016.

Pertemuan Wiranto dengan Wakil PM China tersebut juga membahas beberapa isu penting di bidang penegakan hukum, penanggulangan terorisme, pengendalian narkotika, keamanan siber, pertahanan, situasi di kawasan dan global yang menjadi kepentingan bersama.***1***(M040*M038)
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024