Bantul, (Antara Jogja) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan perlu perencanaan pengelolaan sumber daya air dalam menjaga ketersediaan air tanah guna mencukupi kebutuhan secara berkelanjutan.
"Perubahan iklim global yang pada dua-tiga dekade lalu dianggap wacana dan perdebatan akademis, kini terbukti kebenarannya. Hal ini memerlukan perencanaan pengelolaan sumber daya air dalam skala makro dan mikro serta langkah strategis ke depan," kata Sultan di Kabupaten Bantul, Selasa.
Pada acara Pencanangan Pemanfaatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Kartamantul (Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul) di Sedayu Bantul, Sultan mengatakan, perencanaan merupakan acuan untuk memberikan arahan pengelolaan sumber daya air.
"Suatu perencanaan harus berdasarkan pada tingkat prioritas, kebutuhan kelayakan dan aspek teknis ekonomi sosial dan lingkungan, keterpaduan antar-sektor, kesiapan pembiayaan dan kelembagaannya," katanya.
Sultan mengatakan, pengadaan air yang sehat merupakan upaya memperlakukan sumber daya air agar berdaya guna bagi kepentingan masyarakat dengan tetap mempertahankan kondisi keseimbangan, kelestarian, keadilan. Kegiatan ini harus dilakukan secara utuh.
"Pengelolaan sumber daya air pada dasarnya bertumpu pada dua aspek, yaitu aspek hukum dan teknis, mengingat sebarannya tidak dibatasi oleh batas-batas administratif," kata Sultan.
Menurut Sultan perencanaan pengelolaan sumber daya air terutama diprioritaskan di daerah-daerah yang pengambilan air tanahnya tinggi seperti di perkotaan, sebab dalam prakteknya masih banyak penyimpangan dari ketentuan oleh pengguna air dan para pihak terkait.
"Keadaan ini tentu dapat memacu timbulnya dampak negatif pengambilan air menjadi tidak terkendali dan terawasi. Padahal ketersediaan air tanah akan berkelanjutan apabila ada keseimbangan antara pengambilan, pemanfaatan dan pengisian kembali," katanya.
Oleh sebab itu, menurut Sultan dengan adanya SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Regional Kartamantul ini merupakan bentuk pengelolaan sumber daya air secara terpadu antar-tiga daerah otonom yaitu Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul yang berdekatan dengan instalasi.
"Implementasinya adalah, pertama penyediaan air baku bersama untuk perkotaan di tiga daerah. Kedua, peluang kerjasama dengan pihak swasta dan yang ketiga adalah pembentukan lembaga pengelola bersama yang dimiliki tiga daerah," kata Gubernur DIY.***3***
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Sultan minta Kulon Progo perketat investasi di kawasan Bandara YIA
Senin, 22 April 2024 20:32 Wib
Sultan mengajak semua berbagi inspirasi untuk pembangunan Kulon Progo
Senin, 22 April 2024 20:31 Wib
Sultan HB X minta warga Yogyakarta jadi subjek pelestarian Sumbu Filosofi
Sabtu, 20 April 2024 3:22 Wib
Ribuan warga hadiri "open house" Sri Sultan HB X di Kepatihan Yogyakarta
Selasa, 16 April 2024 12:51 Wib
Pemda DIY mengundang masyarakat hadiri "Open House" Sultan HB X
Minggu, 14 April 2024 17:03 Wib
Menparekraf: Aceh perlu akses transportasi pendukung wisata
Selasa, 2 April 2024 5:24 Wib
Sultan HB X: Kepemimpinan di TNI butuh "political will"
Rabu, 20 Maret 2024 23:33 Wib
Pemda DIY mengupayakan perbaikan Jalan Godean dimulai April 2024
Selasa, 19 Maret 2024 22:38 Wib