Yogyakarta miliki PR wujudkan lansia tangguh

id Lansia tangguh

Yogyakarta miliki PR wujudkan lansia tangguh

Maimun Yusuf (Foto youtube.com) (youtube.com)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki pekerjaan rumah yang cukup berat terkait keberadaan penduduk berusia lanjut yang jumlahnya cukup banyak, khususnya untuk mewujudkan penduduk lanjut usia yang tangguh sehingga tidak menjadi beban.

"Jumlah penduduk lanjut usia di Kota Yogyakarta cukup banyak sekitar 10 persen dari total penduduk atau sekitar 42.000 jiwa. Bahkan bisa terus bertambah karena ada generasi `baby boomer` yang segera memasuki usia lanjut usia," kata Ketua Komite Lanjut Usia Kota Yogyakarta Tri Kirana Muslidatun di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, jika penduduk lanjut usia tersebut tidak diberdayakan agar tetap produktif dan tangguh, maka akan menjadi beban bagi pemerintah dan masyarakat,
Pemberdayaan penduduk lanjut usia, kata Tri, dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Bina Keluarga Lansia (BKL) yang tersebar di seluruh wilayah Kota Yogyakarta.

"Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan agar para penduduk lansia ini tetap tangguh, mulai dari pembinaan aspek spiritual, intelektual, fisik, emosional hingga sosial kemasyarakatan," kata Tri yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Yogyakarta.

Secara nasional, lanjut Tri, sekitar 80 persen dari total penduduk lanjut usia di Indonesia masih produktif dan beraktivitas, bahkan 60 persen lansia dari kaum laki-laki masih menjadi tulang punggung keluarga.

"Namun 87 persen dari penduduk lansia menderita lebih dari satu penyakit, khususnya penyakit degeneratif. Ini yang perlu diperhatikan agar para penduduk lansia tersebut tetap sehat baik fisik maupun psikis," katanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, jumlah penduduk lansia berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan warga di suatu wilayah.

Di Kota Yogyakarta, usia harapan hidup penduduk cukup tinggi yaitu mencapai 74,3 tahun dan jumlah penduduk lanjut usia cenderung mengalami kenaikan.
"Yang perlu dilakukan adalah menjaga kualitas hidup para lansia dengan melibatkan keluarga mereka, serta menjaga agar mereka tetap produktif," katanya.

Ia pun mencontohkan berbagai kebijakan yang diterapkan di beberapa negara lain, dengan memberdayakan penduduk lansia untuk bekerja di sektor jasa seperti mengantarkan penumpang di bandara atau pusat perbelanjaan dengan mobil listrik.


(E013)
Pewarta :
Editor: Mamiek
COPYRIGHT © ANTARA 2024