Sleman optimistis imunisari MR capai 10 persen

id imunisasi

Sleman optimistis imunisari MR capai 10 persen

Ilustrasi (Foto Humas Pemkot Yogyakarta)

Sleman (Antara Jogja) - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta tetap optimistis kegiatan imunisasi Measles and Rubella atau MR bisa mencapai 100 persen meskipun masa kampanye telah ditutup pada akhir September 2017.

"Kami tetap optimistis kegiatan imunisasi MR di Sleman bisa mencapai 100 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Nurulhayah, di Sleman, Senin.

Menurut dia, kampanye imunisasi MR dimulai sejak Agustus dan berakhir pada 30 September 2017. Namun secara simbolis kampanye imunisasi MR di Kabupaten Sleman ditutup pada Jumat, 29 September 2017.

"Kampanye MR hanya dilakukan pada 2017 ini, Agustus dan September. Harapannya sudah mencapai target 100 persen anak usia sembilan bulan sampai 15 tahun telah mendapat imunisasi MR," katanya.

Ia menjelaskan, setelah masa kampanye ini, imunisasi MR tersebut akan terus dilanjutkan dengan cakupan anak usia sembilan bulan, 19 bulan dan anak kelas 1 SD.

"Kalau ada balita yang sudah diimunisasi, mohon nanti ketika sudah kelas 1 SD diimunisasi lagi melalui sekolahnya. Imunisasi ini sangat penting untuk daya tahan tubuh anak," katanya pula.

Nurulhayah mengatakan, sebelumnya kampanye pemberian imunisasi MR telah dilaksanakan pada Agustus 2017 secara serentak pada siswa PAUD/TK/RA, SD/MI/sederajat, SMP/MTs sederajat yang dilaksanakan di lingkungan sekolahan.

"Sedangkan pada September, kampanye imunisasi MR secara serentak diberikan kepada seluruh balita mulai sembilan bulan dan anak usia sekolah namun tidak bersekolah atau drop out, dilaksanakan pada masing-masing posyandu," katanya lagi.

Ia mengatakan, vaksin MR menggantikan vaksin campak pada kegiatan imunisasi rutin bertujuan untuk meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap campak dan rubella secara cepat dengan memutus transmisi virus tersebut.

"Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman pada 2016 kasus campak di Sleman sebanyak 72 kasus dan rubella sebanyak 100 kasus. Sedangkan pada 2017 data terakhir tercatat ada 70 kasus campak dan 28 kasus rubella," katanya pula.

V001
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024