Pemkab Bantul evaluasi kinerja BUMD Aneka Dharma

Bantul, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta akan mengevaluasi kinerja Badan Usaha Milik Daerah Aneka Dharma pada tahun depan menyusul adanya pemberian penyertaan modal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2017.

"Pada 2018-2019 nanti Perusahaan Daerah (PD) Aneka Darma baru akan kami lakukan evaluasi, karena kita baru dapat melihat keberhasilan kinerja pascapemberian suntikan modal satu atau dua tahun ke depan," kata Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Jumat.

Menurut dia, pada tahun anggaran 2017 salah satu badan usaha milik daerah (BUMD) memperoleh tambahan penyertaan modal dari APBD sebesar Rp1,9 miliar, namun demikian diakui kinerja manajemen perusahaan atas tambahan modal tersebut tidak bisa langsung berjalan.

Pak Halim sapaan akrabnya mengatakan, setelah mendapat suntikan modal paling cepat membutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk menilai kinerjanya termasuk adanya perbaikan manajemen perusahaan setelah sebelum-sebelumnya kinerja kurang maksimal.

"Kalau begitu mendapat suntikan dana kemudian saat itu menghasilkan kinerja yang sangat baik itu sangat tidak masuk akal. Dan memang banyak hal yang harus dibenahi dari Aneka Darma," katanya.

Sementara itu, Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul Amir Syarifuddin mengatakan, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) PD Aneka Darma pada 2017 mengalami penurunan dari sebelumnya Rp180 juta pada 2016, menjadi Rp127 juta.

"Seharusnya dengan adanya tambahan suntikan modal pada tahun 2017 yang sebesar Rp1,9 miliar tersebut target pendapatan PD Aneka Dharma menjadi naik atau maksimal tetap sama dengan tahun lalu, bukan malah menurun," katanya.

Menurut dia, atas penurunan target pendapatan itu, pihaknya mewacanakan BUMD baru dan kemudian mendorong Pemkab Bantul punya ketegasan dan keberanian untuk membentuk BUMD baru dengan harapan dapat berjalan maksimal sesuai dengan keinginan Bantul. ***2***

(KR-HRI)