Target pendapatan pariwisata Bantul naik Rp2,25 miliar

id pariwisata

Target pendapatan pariwisata Bantul naik Rp2,25 miliar

Wisatawan pantai parangtritis, ilustrasi

Bantul (Antara) - Target pendapatan asli daerah dari penarikan retribusi pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan 2017 dinaikkan sebesar Rp2,25 miliar dari target awal.

"Target pendapatan wisata murni itu Rp11,5 miliar, tetapi kemarin saat pembahasan dari dewan minta dinaikkan targetnya menjadi Rp13,75 miliar. Jadi naik Rp2,25 miliar," kata pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru di Bantul, Selasa.

Menurut dia, awalnya dalam pembahasan ABPD Perubahan 2017 dengan komisi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang membidangi anggaran, pihaknya meminta dinaikkan menjadi Rp12,5 miliar atau naik Rp1 miliar, tetapi DPRD menawar agar dinaikkan lagi.

Kenaikan target PAD dari sektor pariwisata itu, kata dia, bukan tanpa alasan, mengingat sektor wisata di Bantul yang makin berkembang dan punya potensi daya tarik yang semakin diminati wisatawan untuk berkunjung dan berwisata.

"Upaya kita dengan intensifikasi pengelolaan penarikan retribusi di Tempat Pemungut Retribusi (TPR), misalnya siasati ketika hari Sabtu dan Minggu petugas pemungut kita tambah dengan bantuan tenaga dari teman-teman lapangan dan petugas kebersihan," katanya.

Ia menjelaskan, hal itu perlu dilakukan karena potensi pendapatan retribusi wisata saat libur akhir pekan atau libur nasional semakin besar, namun selama ini masih belum optimal dalam penerikan retribusi karena keterbatasan petugas.

"Ketika hari minggu itu rata-rata petugas TPR khususnya pantai kewalahan menangani lonjakan wisatawan yang masuk wisata, sehingga sebagian retribusi tidak tertarik karena antrean panjang baik sepeda motor dan mobil, karena kekurangan tenaga, akhirnya harus ditambah," katanya.

Kwintarto optimistis target pendapatan pariwisata Bantul yang bersumber dari penjualan tiket masuk wisata beberapa pantai selatan yang menjadi andalan, serta sejumlah objek wisata alam seperti gua tercapai hingga akhir tahun meski dinaikkan menjadi Rp13,75 miliar.

"Pendapatan sampai dengan saat ini sudah sebesar Rp11 miliar lebih, jadi harapannya nanti mudah-mudahan sampai selesai akhir tahun melampaui target, apalagi kita ada sejumlah event menghibur di kawasan wisata pada akhir tahun," katanya.

(KR-HRI)