Bantul usulkan penyaluran KUR melalui koperasi

id Bantul

Bantul usulkan penyaluran KUR melalui koperasi

Kabupaten Bantul (Foto Istimewa)

Bantul, (Antara Jogja) - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta akan mengusulkan penyaluran kredit usaha rakyat juga disalurkan melalui koperasi untuk mendukung perkembangan lembaga itu.

"Kalau menurut saya adanya KUR (kredit usaha rakyat) itu malah mengganggu koperasi, makanya saya mengusulkan KUR kalau bisa disalurkan lewat koperasi," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Bantul Sulistyanto di Bantul, Sabtu.

Menurut dia, dengan penyaluran KUR atau kredit yang disediakan pemerintah melalui koperasi maka secara tidak langsung berdampak pada eksistensi koperasi itu, sehingga nantinya akan mengalami pertumbuhan yang positif dan menyejahterakan anggota.

Namun demikian, kata dia, dalam memilih koperasi untuk penyaluran KUR kepada pelaku usaha mikro kecil di daerahnya haruslah koperasi yang besar dan kuat dari sisi kelembagaan agar tidak ada permasalahan di kemudian hari.

"Walaupun sekarang itu sebetulnya sudah ada, tapi hanya satu--dua koperasi skala nasional yang sudah menyalurkan KUR, dan bukan koperasi lokal, tetapi kalau saya kan ingin koperasi lokal yang salurkan KUR," katanya.

Sulistyanto mengatakan, saat di Bantul terdapat sekitar 420an koperasi baik skala kecil maupun menengah dengan bentuknya koperasi simpan pinjam, koperasi serba usaha maupun koperasi pembiayaan berbasis syariah misalnya Baitul Maal wat Tamwil (BMT).

"Kalau yang BMT itu ada sekitar 60an unit, dan dengan KUR itu sebetulnya agak mengganggu, saya katakan mengganggu karena bunganya lebih rendah, saya evaluasi sama teman-teman koperasi itu mengganggu karena orang sekarang larinya ke KUR," katanya.

Namun demikian, kata dia, tidak sampai mengakibatkan koperasi berbasis pembiayaan syariah itu kolaps, hanya saja pertumbuhan positifnya tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya. Dan KUR untuk membantu pembiayaan pelaku UKM tetap terus disediakan.

"KUR itu kan program pemerintah. Dan yang jelas tumbuhnya bukan negatif, tapi tidak seperti tahun sebelumnya, kalau semula bisa sepuluh persen sekarang paling tidak empat sampai lima persen, jadi tidak minus dan masih tetap menghasilkan," katanya.***3***


(KR-HRI)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024