Bantul selenggarakan sembilan kegiatan Hari Santri Nasional

id Hari Santri Nasional

Bantul selenggarakan sembilan kegiatan Hari Santri Nasional

Kabupaten Bantul (Foto Istimewa) (istimewa)

Bantul (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelenggarakan sembilan kegiatan dengan melibatkan pondok pesantren dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional 2017 tingkat lokal.

"Rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2017 di Bantul tergolong sangat banyak, ada sembilan kegiatan, kalau kurang dari sembilan harus digenapkan," kata Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat membuka serangkaian kegiatan HSN 2017 di Masjid Agung Bantul, Rabu.

Menurut dia, sembilan kegiatan dalam rangka HSN tersebut antara lain Festival Hadroh atau musik bernafaskan islami pada 18 sampai 20 Oktober di Masjid Agung, Santri Expo di Masjid Agung pada 18 sampai 22 Oktober, Apel Kesetiaan Santri di Lapangan Paseban Bantul pada 22 Oktober.

Selanjutnya Kirab Santri dari Lapangan Paseban menuju Masjid Agung pada 22 Oktober, Diklat Santri di tiga pondok pesantren pada 11 sampai 16 November, Pengajian Akbar dan Peluncuran Kitab Kuning di Masjid Agung, Bakti Sosial Santri di aliran Sungai Winongo, Studi Banding Santri dan ziarah ke tokoh.

"Untuk Bakti Sosial Santri, ada beberapa jenis kegiatan diantaranya para santri sekitar seribu santri bersama saya akan `nyemplung` ke Sungai Winongo untuk membersihkan sampah-sampah," kata Wabup Bantul.

Adapun serangkaian kegiatan dalam rangka HSN Tahun 2017 di tingkat Kabupaten Bantul diawali dengan Festival Hadroh yang melibatkan para santri perwakilan dari pondok pesantren se Bantul serta Santri Expo yang menampilkan produk-produk pesantren.

"Maka dengan mengucapkan bismillah, Festival Hadroh dalam rangka Hari Santri Nasional Kabupaten Bantul 2017 secara resmi saya nyatakan dibuka," kata Wabup Bantul menutup sambutan pembukaan HSN 2017 di Bantul.

Sementara itu, Koordinator Relawan HSN 2017 Bantul Atthobari mengatakan, festival hadroh dalam rangka Hari Santri tersebut melibatkan perwakilan dari ponpes yang ada di Bantul. Peserta festival hadroh sebanyak 40 kelompok baik pria maupun wanita.

"Kenapa Festival Hadroh, karena saat ini musik religi yang paling digemari dan familiar itu adalah hadroh, sehingga potensi-potensi yang ada di pondok pesantren ini yang bisa kita gali dari musik tersebut. Harapannya bisa muncul bibit-bibit dalam hadroh itu," katanya.

(T.KR-HRI)