Bantul, (Antara Jogja) - Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta akan menindak tegas kegiatan penambangan yang tidak mempunyai izin atau penambangan di kawasan yang dalam aturan tidak sesuai peruntukkannya.
"Kita sudah pernah tekankan kepada masyarakat, jangankan untuk yang tanpa izin, untuk yang izinpun apabila dilakukan di tempat yang tidak sesuai koordinatnya tetap akan tindak tegas," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Bantul Anggaito Hadi Prabowo di Bantul, Kamis.
Hal itu disampaikan Kasatreskrim disela pers rilis pengungkapan kasus penambangan diduga ilegal di wilayah Kecamatan Banguntapan, dengan mengamankan seorang pelaku serta menyita barang bukti berupa alat berat atau eskavator dan tumpukan pasir.
Selain tidak berizin dan tidak sesuai koordinatnya, kata dia, penindakan tegas juga dilakukan terhadap pelaku yang mengurus perizinan usaha tambang tidak dilakukan sesuai prosedur sebagai akibat adanya penambangan yang tidak sesuai peruntukkaan atau merusak lingkungan.
"Kita sudah pernah melakukan penindakan (penambangan) di Sungai Progo walaupun memang belum dapatkan hasil karena waktu itu koordinat sudah sesuai. Kita selalu menggandeng pihak terkait seperti dari Dinas ESDM DIY untuk selalu koordinasi terkait dengan masalah ini," katanya.
Anggaito menjelaskan, di wilayah Bantul terdapat beberapa sungai-sungai besar yang di setiap aliran sungai tersebut dapat dipastikan adanya aktifitas penambangan baik ilegal maupun legal, termasuk di kawasan perbukitan tanah keras.
"Oleh karena itu kita rutin melakukan koordinasi denngan pihak Satpol PP dan pihak pemda untuk selalu menertibkan, kalau potensinya banyak dan kita harus bekerja sama untuk melakukan penindakan. Tidak hanya lewat kepolisan saja, namun instansi terkait yang juga punya kewenangan," katanya.
Kasatresrim mengatakan, jajarannya bersama institusi terkait juga sudah pernah melakukan penindakan mulai penambanagn tanah urug, penambangan pasir, baik yang menggunakan alat berat ataupun manual jika atifitasnya menyalahi aturan yang berlaku.
"Dan memang untuk penambangan yang kita tekankan sekarang adalah penambangan yang besar dengan gunakan alat, karena dengan alat itu sekali keruk dalam sehari bisa habiskan pasir segitu banyak, sehingga perlu kita berikan penindakan," kayanya.
Riza Fahriza
(T.KR-HRI/)
Berita Lainnya
KPU Bantul buka pendaftaran PPK Pilkada 2024
Kamis, 25 April 2024 13:18 Wib
Bupati Bantul sebut otonomi daerah untuk kesejahteraan dan demokrasi
Kamis, 25 April 2024 13:16 Wib
Pemkab Bantul serahkan sertifikat hasil konsolidasi tanah kepada warga
Rabu, 24 April 2024 18:51 Wib
Usaha lansia pengrajin tas rajut di Bantul, DIY, peroleh bantuan
Rabu, 24 April 2024 5:23 Wib
Bawaslu Bantul melakukan pembentukan panwascam untuk Pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 19:12 Wib
Bantul mulai sosialisasikan padat karya anggaran BKK bagi kelompok pekerja
Selasa, 23 April 2024 16:28 Wib
KPU Bantul buka pendaftaran anggota PPK untuk pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 13:54 Wib
Bantul mendaftarkan pekerja padat karya pada BPJS Ketenagakerjaan
Senin, 22 April 2024 19:32 Wib