Pemkab diminta awasi proyek infrastruktur anggaran besar

id Kulon Progo

Pemkab diminta awasi proyek infrastruktur anggaran besar

Kabupaten Kulon Progo (Foto Istimewa)

Kulon Progo (Antara) - Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Kabupaten Kulon Progo, Muhyadi meminta pemerintah setempat mengawasi proyek-proyek pembangunan infrastruktur dengan anggaran besar supaya selesai sebelum akhir tahun/31 Desember mendatang.

Muhyadi di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat mengatakan, proyek infrastruktur dengan anggaran besar seperti Pasar Bendungan Wates, Taman Budaya yang menggunakan dana keistimewaan, dan jalan Ngelo, serta proyek jembatan segera diselesaikan.

"Kami berharap proyek-proyek dengan nilai besar benar-benar diawasi supaya tepat waktu. Berdasarkan informasi, proyek-proyek tersebut pembangunannya masih di bawah target karena keterbatasan tenaga kerja," katanya.

Ia juga berharap pemkab mulai menganggarkan infrastruktur jalan di kawasan Bukit Menoreh melalui program Bedah Menoreh. Sejauh ini, jalan yang telah dibangun seperti Lonao-Plono Samigaluh dan beberapa titik jalan di Girimulyo, khususnya di Desa Purwosari merupakan anggaran dari APBD provinsi.

Selain itu, pembangunn jalan tembus Dawetan sampai Tegalsari, Purwosari. Itu merupakan ruas jalan lintas Menoreh yang belum terhubung. Saat ini, masyarakat harus melewati Jawa Tengah, yakni Sebongkop, Purworejo.

"Jalan itu statusnya jalan provinsi yang membiayai provinsi, tapi masyarakat tahunya pemkab. Artinya, bagaimana hak publik untuk mengetahui," katanya.

Menurutnya, kebijakan pembangunan Kawasan Strategis Pembangunan Nasional Borobudur, yakni Kulon Progo menjadi kawasan penyangga harus dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi lokal.

"Pemkab sudah membuat program Bedah Menoreh, tapi belum diikuti pembangunan infrastruktur jalan yang memadai," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo Krissutanto mengatakan pihaknya sudah melakukan survei identifikasi infrastruktur objek wisata yang akan diprioritaskan dibangun pada 2018.

"Hasil survei, prioritas pembangunan infrastruktur yang mendesak dibangun yakni akses jalan menunu Pantai Glagah, mangrove, Waduk Sermo, Kalibiru, dan Kebun Teh Nglinggo-Tritis," kata Krissutanto.

Ia mengatakan pengembangan pariwisata harus memperhatikan atraksi, aksesbilitas, dan amenitas (3A). Permasalahan utama pengembangan objek wisata di Kulon Progo adalah akses infrastruktur yang tidak memadai. Sehingga, menjadi perhatian utama Dispar ke depan.

"Kami sudah mengusulkan pembangunan infrastruktur objek pariwisata, yang ditembukaskan kepada Bappeda dan DPUPKP," katanya.

(KR-STR)